Jumat, 14 Januari 2011

LOBANG JALAN LOBANG KEHIDUPAN

Jalan jelek dan berlubang, pasti bete kalau harus melewatinya, palagi kalau sampai berbulan-bulan tidak diperbaiki. Tapi bagi sebgian orang, jalan jelek dan berlubang adalah mata pencaharian baru. Yang namanya manusia disaat terjepit  pasti ada saja cara mengambil keuntungan dari peristiwa tertentu.
Ini saya temukan ketika saya melakukan survey ke suatu daerah bernama Kilan, bagian dari kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau. Setelah menempuh perjalan kurang lebih 15 km dari jalan lintas timur Belilas, kami menemui kondisi jalan yang sangat parah. Jalannya tidak diaspal dan sering dilewati truk pengangkut sawit. Dibeberapa titk ditemui jalan yang sudah menjadi kubangan dan susah dilalui kendaraan baik roda empat maupun roda dua, bahkan kendaraan dengan doubel gardan sekalipun. Namun di setiap titik jalan rusak tersebut, selalu ada sekelompok orang, biasanya pemuda yang mengutip sumbangan kepada pengguna jalan. Ini hal yang biasa sebenarnya, dimana-mana sering saya jumpai seperti itu.
Yang menjadikan saya terperangah sekaligus takjub, ketika bertemu titik ke sekian dari jalan yang rusak. Jalan tersebut rusak sangat parah dan hampir tidak bisa dilewati kendaraan. Di sebelah kanan jalan tersebut sebenarnya bisa dilewati walaupun kondisinya juga tidak terlalu baik, namun anehnya sebagian jalan tersebut di kasih palang seadanya dari kayu dan ditungguin seorang bapak-bapak yang sudah tua.
Salah seorang rekan saya turun memeriksa kondisi jalan dan sekaligus menemui sang Bapak penjaga jalan, untuk memastikan kondisi jalan bisa dilewati atau tidak. Terlihat dari jauh sepertinya ada percakapan yang cukup lama antara rekan saya dan bapak tersebut. Akhirnya palang kayu tersebut dibuka dan kami dipersilakan lewat. Kami yang dalam mobil tidak mengetahui apa yang dibicarakan disana dan kenapa jalan tersebut di palang.
Setelah rekan saya naik ke mobil dan kami melewati jalan tersebut baru lah kami tanya. Ternyata rekan saya tadi membayar Sepuluh ribu rupiah, itupun setelah nego, kepada Bapak tersebut barulah kami bisa lewat. Ha…zaman sekarang, macam-macam saja cara orang mencari duit.

1 komentar: